Search This Blog

Saturday, May 09, 2009

A paradox: Why do i have to ask why?

One of the most wonderful and tormenting things about life is paradox. The paradox of good and bad, big and small, white and black, concentration and division, solidity and void. This philosophy is best represented by the circle of yin and yang. I question why is life designed in such paradox? Why are we saying one thing and another thing contradictory?

When batman asked joker in the dark knight "why dont you just kill me?" Joker answered "Why should i kill you, you complete me." There is no bad, if there is no good and vice versa. There is no god if there is no evil.. THey co-exist, no one can exist without the other... Why should we have god creating this universe if that also bring along the evil?

why are we believing in eternal life through dead? why inconsistency is the most consistent thing? why are we so lonely when we have 8.5 billion people on earth? why do i feel lonely when i am in big cities (Newyork, Milan, and Philadephia) while i feel so besieged by friends when i am in a small place (singapore)? Note: i have relatively same amount of friends in both place..

I find life very difficult to comprehend because the answer of many questions is answered by questions... When consistency is an integral part of logic, by which the principle i am living, life is so inconsistent...

Paradox of hate and love: You cannot love someone without hating him/her and vice versa. You cannot think that we (human) are too small in the big universe, but you get bored with your surroundings because you think any sightseeing object is just as interesting as the previous one.

The most aggrieved part is why hardworking or genius people do not achieve their dreams, while ignorant and slothful people do... Why the best is not necessarily the best (champion).

Why the truth is the thing people hate listening the most? Why your enemies are your closest friends? (Don Corleone says Keep your friends close, keep your enemies closer)...

Why do i have to ask why?

5 comments:

  1. Ada pilihan "likes" gag di sini??
    klo ada pilihan likes,
    saya mo klik tombol "likes",
    karena tulisannya harjoe ...
    ....BAGUUUS SEKALIII.....! *_* (serius!)

    Ngomong2 soal pertanyaan,

    " Kenapa manusia selalu bertanya 'kenapa'?"
    dan

    "kenapa pertanyaan 'kenapa' selalu dapat dijawab dengan pertanyaan 'kenapa'?"

    saya jadi inget kuliah filsafat hukum yang diajar sm pak Theodorus sardjito.

    Kata Pak Sardjito, hidup manusia memang selalu dipenuhi pertanyaan dmna pertanyaan tersulit adalah pertanyaan yg diawali dgn kata tanya 'kenapa?'...
    krn pertanyaan itu sudah mengalami pemikiran dan analisa yg mendalam,
    dimana prtanyaan tsb selalu dapat menimbulkan pertanyaan lain yg diawali dgn kata tanya yg serupa: 'kenapa?'.

    Waktu itu, kami pernah mengadakan simulasi ttg pendapat Pak Sardjito tsb.
    Kami mempertanyakan ttg hukum dan memulai dgn kata tanya 'kenapa'.

    Ketika memainkan simulasi itu, setiap kali seorang mahasiswa menjawab pertanyaan pak Sardjito dgn baik, Pak Sardjito selalu dapat menjawab dgn kata tanya "kenapa".
    Beliau mempertanyakan kembali jawaban2 kami dgn bertanya 'kenapa?', 'kenapa begitu?' dan 'kenapa begini?'.
    Kami terus menerus memainkan simulasi itu, sampe akhirnya kami semua capek dan menyerah, dan kami (termasuk Pak Sardjito) menyimpulkan bahwa,
    pertanyaan kenapa itu, memang tidak akan pernah ada habisnya sampai kita berada pd satu titik, dimana kita mempercayai bahwa ada satu kekuatan supranatural yg berada di atas kekuatan manusia atau di luar jangkauan manusia, yg "merencanakan-menciptakan&mengatur" semua itu, dimana kekuatan supranatural tsb biasa disebut oleh manusia sbg TUHAN.
    Tuhanlah yg telah menciptakan semua itu pd kita dan menghadirkan semua pertanyaan itu dlm benak kita, agar kita selalu mengingat-Nya dan mengakui keberadaannya.

    Klo dalam Islam (jalan hidup yg filzah yakini),
    justru Allah SWT secara langsung & berulang-kali, dlm Al-Qur'an,
    menyuruh manusia utk selalu berpikir dan mempertanyakan ttg kehidupan di dunia ini.

    Dlm salah satu surat,
    Allah berulang kali mengajak manusia utk berpikir dan mempertanyakan kehidupan, seperti:

    "... ,Tidakkah kamu mengerti?"
    (Surat ke 28 ayat 60),
    atau
    "... , Apakah kamu tidak mendengar?"
    (Surat ke 28 ayat 71)
    atau
    "... , Apakah kamu tidak memperhatikan?"
    (Surat ke 28 ayat 72)

    atau, seperti di Al-Qur'an Surat Ar-Rahman (Surat ke 55), dimana dlm surat tsb,
    Allah SWT mengajak manusia utk mempertanyakan ttg NIKMAT yg sudah diberikan oleh-Nya kpd mereka, dgn bertanya:
    " Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" ,
    ........SEBANYAK 31 KALI (31 ayat)...........
    yg berarti bahwa 39,7% dari jumlah ayat dlm surat tsb adalah sebuah bentuk pertanyaan, yg menjadi FITRAH dlm diri manusia, karena mungkin hampir 40% otak dan pikiran manusia tsb SELALU dipenuhi dgn pertanyaan2 yg tidak mampu ia jawab krn ia mempunyai kemampuan nalar atau logika dan pengetahuan yg terbatas.

    Dan itu menandakan,
    bahwa manusia memang diciptakan Tuhan dgn kemampuan utk selalu bertanya dlm dirinya,
    agar manusia itu dpt menggunakan kemampuan akal/berpikir-nya,
    sehingga ia akan dapat menyadari keberadaan Pencipta (Tuhan)-nya dan mensyukuri segala macam NIKMAT yang telah diberikan oleh Penciptanya pada dirinya tsb.

    Jadi, sbg manusia, kita memang tidak perlu ragu utk menjadi manusia yg selalu bertanya,
    karena pertanyaan2 itu akan membuat manusia menjadi lebih "HIDUP"
    dan mempunyai makna yg dalam sbg manusia yg telah diciptakan oleh Tuhan dgn SEMPURNA,
    dgn memiliki AKAL (bukan sekedar OTAK)
    dan HATI (bukan sekedar INSTING/NALURI).

    Maha Sempurna Allah dgn segala ciptaan-Nya.

    Hanya Allah lah yg mengetahui jawaban dari semua pertanyaan atas pertanyaan kita itu.

    Semoga Allah menghindari kita dari kezhaliman thdp makhluk lain dan diri sendiri,
    atas ketidaktahuan kita akan jawaban2 dari pertanyaan2 tsb.

    Aamiin.

    Wallahu'alam bishowab.

    Thanks before.

    -Filzah-

    Wassalam.

    ReplyDelete
  2. baik buruk, manusia yang menentukan
    hitam putih, manusia yang menciptakan
    benci sayang, manusia yang memberikan
    semua tergantung hati manusia yang memberikan makna tersebut (Sutra Hati Prajnaparamita Hrdya Sutta)

    artikel n komennya memberi masukan,
    gw suka ^^

    ReplyDelete
  3. Ehm...quite a paradoxically-provoking article u wrote here...

    first of all,i'm beginning to like the way you write about things.since you talk about exact center point of life-that is why, im just gonna give a very simple statement, i guess...

    maybe that while we are asking why (of course along the way of our lives),we just notice (or make sure) that we are living every second of it and not really wondering around doing nothing...

    Do you know why you are still living now???hehehe

    Regards,
    Ckr

    ReplyDelete
  4. hi guys, sorry for the late reply.

    @filzah, i learned a lot from you about Quran. I will actually go deep into nook and crannies of Quran one day when i have enough time, resources and mood. It interests me so much. I love the way you said that Quran teaches human to think and question. But i beg to differ on the point of Allah is the only entity who knows everything. It implies that no matter how hard we learn and pursue knowledge, we will never understand it! It s too arrogant and immodest to me..

    ReplyDelete
  5. @ckr, I am living till now because i am not dead. I do not suffer from any acute disease nor have been hit by a truck. It s that simple. The most difficult question i guess is why should i live? why should i not die? Why do people fear death so much?

    Questions have much more meaningful explanations than answers themselves. In socrates words, perhaps the answers of grand question in life lie within the questions themselves

    ReplyDelete